N SUPRIATI

Terlahir sebagai sulung dari lima bersaudara dengan nama pemberian orang tua, N. Supriati, tapi, memiliki nama panggilan Yeti. Dilahirkan pada tanggal 09 Septem...

Selengkapnya
Navigasi Web
GAJAH MATI MENINGGALKAN GADING, MANUSIA MATI MENINGGALKAN? (Tantangan hari ke-40)

GAJAH MATI MENINGGALKAN GADING, MANUSIA MATI MENINGGALKAN? (Tantangan hari ke-40)

Setiap perbuatan yang dilakukan seorang manusia pasti akan mendapatkan balasan yang setimpal. Perbuatan yang dilakukan itu baik atau buruk, akan kembali pada pelakunya. Kalau yang dilakukan merupakan perbuatan baik, maka kebaikanlah yang akan dituainya. Sebaliknya, apabila yang dilakukan merupakan perbuatan jelek, maka kejelekanlah yang akan diterima sebagai buahnya. Setiap manusia bertanggung jawab terhadap semua perbuatannya. Supaya tidak salah melangkah, maka jangan pernah bosan untuk terus belajar. Belajar tentang mana yang baik yang harus dipilih dan mana yang jelek yang harus dihindari. Untuk belajar, tidak mengenal batas waktu dan usia, siapa pun dan kapan pun punya kewajiban yang sama untuk terus belajar.

Menjaga diri dari perbuatan yang tidak baik erat kaitannya dengan rekam jejak yang akan ditinggalkan. Pada dasarnya kenangan orang-orang tentang seseorang yang meninggal dunia tergantung kepada perilaku orang tersebut semasa hidup. Jika yang ditaburkan semasa hidup adalah kebaikan, maka kenangan orang tentangnya tentulah kebaikan-kebaikan dan semua bersimpati atas kematiannya. Tentu saja ini merupakan kematian yang indah dan kenangan yang indah bagi orang-orang yangb ditinggalkan. Sebaliknya, apabila yang ditaburkan sebagai benih adalah keburukan, maka kenangan orang tentangnya adalah keburukan. Keburukan itulah yang terus akan diingat orang setiap namanya disebut. Kalau seperti ini tentulah bukan kematian yang indah.

Menunjukkan perilaku yang baik semasa hidup, selalu berusaha membantu orang lain, membuat sesuatu yang bermanfaat untuk kebutuhan norang banyak, merupakan hal-hal yang bisa dilakukan supaya kita menjadi orang baik dan dikenang sebagai orang baik pula setelah meninggal dunia. Kalau kebetulan dilimpahkan harta yang banyak oleh Allah, maka gunakanlah harta itu untuk banyak membantu orang lain. Kalau kebetulan yang dimiliki adalah ilmu, maka gunakanlah ilmu yang dimiliki untuk membantu memintarkan orang bukan membodohi orang. Kalau kebetulan yang dimiliki adalah tenaga, maka dedikasikan tenaga untuk meringankan beban orang. Kalau hanya keluasan waktu yang dimiliki, maka dengan waktulah ajang membantu orang lain bisa dilakukan.

Semua tergantung kepada kita masing-masing. Ingin mati dikenang dalam kebaikan, maka berlaku baiklah kepada setiap orang. Tetapi, jika enggan berbuat baik, maka berarti memililih untuk dikenang dalam kejelekan. GAJAH MATI MENINGGALKAN GADING, HARIMAU MATI MENINGGALKAN BELANG, MANUSIA MATI MENINGGALKAN NAMA, artinya, “Seorang manusia terutama diingat jasa-jasanya atau kesalahan-kesalahannya, perbuatan baik buruknya akan selalu terkenang meski sudah tiada.”

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Terimakasih sudah membaca dan meninggalkan komentar, Pak Yasin. Barokallah.

27 Feb
Balas

Terimakasih sudah membaca dan meninggalkan komentar, Pak Yasin. Barokallah.

27 Feb
Balas

Betul sekali Bu Yeti yang melanggengkan kita adalah amal amal kebaikan yang pernah kita perbuat selama hidup di dunia. Meskipun telah tiada tapi orang akan tetap mengenangnya.

23 Feb
Balas



search

New Post